Senin, 16 April 2012

Fisrt Day at KKN (Kuliah Kerja Nyata)


Senin, 31 Oktober 2011
2000 lebih mahasiswa Unnes diterjunkan di beberapa desa di kabupaten Brebes. Tidak lain tidak bukan tujuan utamanya ialah guna memberantas buta aksara. Karena berdasarkan survei oleh BPS terdapat lebih dari 17 ribu warga Brebes yang masih buta aksara. Melalui kerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Unnes mengirimkan mahasiswanya untuk melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik PBA (Pemberantasan Buta Aksara).
Desa Pengarasan, kecamatan Bantar Kawung. Itulah tempat yang kami tuju. Kami satu rombongan kelompok mahasiswa KKN Tematik PBA Unnes Desa Pengarasan bersama-sama berangkat menuju desa tersebut. Berangkat dari kampus (red.Unnes), menggunkan armada bis. Kebetulan personil kami satu kelompok sebanyak 34 orang (banyak banget bukan?!!). Pada saat yang sama juga banyak personil-personil lain yang diterjunkan di desa yang berbeda. Kami berangkat bersama-sama menuju Brebes tepat pukul 07.00 berangkat dari Unnes dengan menggunakan total 43 armada Bis Sumber Alam.
Di sepanjang perjalanan aku lebih banyak menghabiskan waktuku untuk tidur, karena pada malam sebelum pemberangkatan aku tidak bisa tidur dikarenakan belum packing (siap-siap). Walhasil aku baru bisa tidur jam 01.30 pagi dan bangun lagi jam 04.00 pagi. Ttak banyak yang bisa kulakukan di bis. Yang aku inginkan saat itu ialah cepat sampai di tempat tujuan sehingga rasa penasaranku dengan desa KKN akan terjawab. Ternyata perjalanan menuju desa Pengarasan memakan waktu yang sangat lama, jika dihitung kemarin kami menghabiskan waktu 10 jam untuk perjalanan menuju Pengarasan. Memang sih di jalan kami juga banyak berhentinya,..untuk pipislah, sholat, makan atau sekadar minum. Namun, alhamdulillah ya bis yang kami naiki tidak mogok di jalan alias lancar-lancar wae.
Kira-kira jam 2.30 siang kami sampai di balai kecamatan Bantar Kawung. Kami disambut oleh perangkat di kecamatan dan di situlah dilangsungkan upacara penerjunan mahasiswa KKN yang bertempat di Kecamatan Bantar Kawung, yang dihadiri oleh Bapak Camat, Bapak Koramil dan Dosen Koordinator Kecamatan beserta DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) dan juga Kepala Desa serta mahasiswa. Jam 3 upacara selesai.
Kurang lebih jam 4 sore kami baru tiba di Desa Pengarasan. Sungguh luar bisa perjalanan yang kami tempuh saat itu. Jalannya naik, turun, belok kanan, belok kiri terkadang jalan datar,...wahhhh komplit dah pokoknya. Disertai turunnya hujan yang menambah romantis perjalanan tersebut. Menuju ke Desa Pengarasan kami diangkut oleh mobil pick-up ( mobil yang belakangnnya terbuka )...so sweetlah. Karena hujan mobil tersebut dilindungi dengan terpal agar kami tak kehujanan.
Tiba di Pengarasan kami diturunkan di rumah pak Lurah. Sambutan dari pak Lurah dan warga sangatlah ramah..tapi ada yang sedikit mengganjal karena kami tinggal ber-34 orang dalam dua rumah. Kebetulan di samping pak Lurah adalah rumah adiknya yang menjadi tempat transit pertama kami ketika sampai di desa tersebut dan pada malam harinya kami tidurnya dibagi menjadi dua, sebagian tidur di rumah pak Lurah dan sebagian lainnya tidur di rumah adiknya. Memang beginilah kondisi mahasiswa KKN,  apa-apa serba terbatas. Mulai dari kamar mandi, tempat tidur, bahkan sinyalpun terbatas. Di Desa Pengarasan ini hanya ada sinyal dari provider Indosat. Hmmm,..alhamdulillah nomerku selamat, tak perlu ganti nomer. Hehe ,..banyak temenku yang harus beli nomer indosat baru karena provider yang dipakai sinyalnya tak stabil. Yess,..Sinyal Kuat Indosat berlaku di sini.
Yak, hari pertamaku di Pengarasan. Di manapun tempatnya apapun kondisinya harus bisa menebarkan nilai-nilai kebaikan. Keep SPIRIT !!! Tak boleh lemah karna KKN, jalankan tugas yang ada dan silaturahmi dengan tetangga. Siiip,..Pengarasan Josshhh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Burung Twitter