Senin, 16 April 2012

Terharu dan Menyesal


Malam ini kuperoleh pelajaran yang amat sangat berharga. Temanku satu posko di dukuh Cikamuning menceritakan kisah hidupnya sejak kecil dari lingkungan keluarganya. Subhanallah, aku merasa beruntung dibesarkan oleh keluargaku tanpa kekurangan (secara materi) oleh orang tuaku. Ternyata masih banyak orang-orang di sekitar ku yang keadaanya tidak seberuntung aku. Memang benar, kita harus sering melihat ke bawah untuk menambah kesyukuran kita,..Namun terkadang kita juga perlu melihat ke atas untuk memacu semangat kita.
Aku bisa belajar drai pengalaman mereka. Aku terharu sma temanku yang namanya Puput. Ia dari jurusan Fisika. Namun, aku juga merasa iri sama dia. Iri-nya kenapa,...kareana ia bisa kerja sambilan di akhir minggu untuk mencukupi kebutuhannya selama kuliah dan juga membiayai semua biaya kuliahnya sendiri sejak smester 2. Hmmm,..penegen pengen banget aku melakukan hal tersebut. Namun, sampai sekarang aku belum bisa mewujudkannya. Mungkin karna aku tak sungguh-sungguh dna juga karan orang tuaku tak mengijinkan. Karna mereka menginginkanku konsen kuliah, tak usah memikirkan biaya, merekalah yang akan menanggungnya.
Mendengar cerita Puput tadi malam membuatku merinding, hampir saja aku nangis mendengar ceritanya,..aku merasakan beban di pundaknya sangatlah berat, baru terlihat tadi malam itu, karna sebelumnya ia sehari-harinya terlihat ceria jadi aku pun tak menyangka ia memiliki beban berat itu. Yah,..itu satu pelajaran buatku. Meskipun ia kuliah sambil kerja, kuliahnya pun tak keteteran, ia masih bisa memperoleh IP yang bagus. Benar benar salut terhadapnya,..Terima Kasih saudara Puput,..kau memebrikan pelajaran yang sangat-sangat berharga buatku.
Cerita yang selanjutnya datang dari temanku Hengky. Sebenarnya dia mahasiswa angkatan 2 tahun di atasku yakni angkatan 2006. Namun ia baru mengikuti KKN sekarang karena ia bilang tidak bisa sungguh-sungguh kuliah ( ra tenanan kuliahe ), sebab ia terpaksa masuk jurusan PJKR, atas anjuran ayahnya gitu. Jadi ia tak serius, karna yang ia inginkan sebenarnya ialah masuk jurusan Seni Musik. Ia bercerita panjang kali lebar sama dengan luas. Banyak pengalaman yang ia punya,..pernah juga masuk pondok, tapi kepribadiannya atau akhlaknya kurang baik ditiru. Ia termasuk anak yang nakal, namun ia amat snagat hormat pada orang tuanya terlebih sama ibunya. Akan tetapi, ia juga merasa kecewa terhadap ayahnya karna sesuatu hal. Prinsipnya katanya ialah hidup itu yang penting ikhlas. Kalo ikhlas pasti dapat menerima apa adanya. Aku kurang setuju dengan pendapatnya itu, akalo Cuma ikhlas saja tanpa ada usaha untuk maju yah percuma kita hidup,.itu menurutku. Hidup itu banyak korelasinya dnegan berbagai hal,..antara yang satu dengan yang lainnya harus seimbang,...agama, ilmu, sosial masyarakat dan kempemimpinan harus dipunyai, harus kita pegang erat-erat agar hidup kita manfaat.
Pelajaran yang aku peroleh dari Hengky yakni berkaitan dengan ilmu agama islam yang ia ketahui,.. aku menyesal belum mempelajari agama islam dengan syummul (menyeluruh ). Aku baru mengetahuinya sebagian saja. Sedangkan Hengky, orang yang nakal seperti itu aja tahu banyak tentang ilmu agama islam. Aku iri dengannya dan aku menyesal belum memilikinya. Meskipun Hengky tahu agama tapi kebiasaannya tak mencerminkan hal tersebut. Ia tahu tapi tidak mempraktekkannya,..apalah gunanya ilmu kalo tidak diamalkan,...Namun apa artinya amal tanpa bekal ilmu. Antara keduanya harus diseimbangkan. Sebelum beramal haruslah berilmu,..dan ketika sudah berilmu kita harus mengamalkannya. Akan tetapi sejauh ini, kulihat Hengky orangnya asyik dan peduli terhadap sesama,..yah terserah apa yang ia lakukan itu adalah tanggungannya dengan Penciptanya. Yang penting aku masih bisa bersosialisasi dengannya dan bisa diajak kerjasama.

*) Experience is good teacher
Thursday night at Cikamuning 21.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Burung Twitter